Jumat, 02 Maret 2012


METODE PENALARAN

Seperti yang telah kita ketahui dan telah dibahas pada postingan sebelumnya, definisi penalaran ialah suatu proses berpikir manusia secara logis yang mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman untuk menghubungkan fakta-fakta atau data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan.

Metode penalaran dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Metode Penalaran Induktif
Metode penalaran induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak belakang dari hal-hal khusus ke umum. Penalaran induktif memiliki konklusi yang lebih luas daripada premis.
Pada dasarnya penalaran induktif terdiri dari tiga macam, yaitu:
a.      Generalisasi
Generalisai adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas data yang bersifat khusus, serupa atau sejenis yang disusun secara logis dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.
Macam-macam generalisasi yaitu:
-   Generalisasi sempurna (tanpa loncatan induktif) yaitu pada generalisasi ini memberikan kesimpulan yang kuat dan tidak dapat diserang karena fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.
-     Generalisasi tidak sempurna (dengan loncatan induktif) yaitu generalisasi yang berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki karena fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
b.      Analogi
Analogi induktif ialah proses berpikir untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan beberapa gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri esensial penting yang bersamaan. Dengan kata lain, analogi ialah penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya.
c.       Sebab-akibat
Prinsip umum hubungan sebab akibat menyatakan bahwa semua peristiwa harus ada penyebabnya. Terdapat tiga pola hubungan sebab akibat :
-        Penalaran dari sebab ke akibat : Penalaran ini dimulai dengan pengamatan suatu sebab yang diketahui, untuk menarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin ditimbulkan.
-   Penalaran dari akibat ke sebab : Penalaran ini dimulai dari suatu akibat yang diketahui kemudian dipikirkan apa yang mungkin menjadi penyebabnya. Penalaran ini bersifat expost facto (hal yang sudah terjadi), misalnya menentukan penyebab kematian, kecelakaan, proses peradilan, dan cerita detektif.
-        Penalaran dari akibat ke akibat ; berpangkal dari suatu akibat dan langsung dipikirkan akibat lain tanpa memikirkan sebab umum yang menimbulkan kedua akibat itu.

2.      Metode Penalaran Deduktif
Metode penalaran deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum lebih utama dan selanjutnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Pada penalaran ini konklusi lebih sempit daripada premis.
Macam-macam penalaran silogisme didalam penalaran deduktif, yaitu:
-  Silogisme Kategorial yaitu silogisme yang disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
-  Silogisme Hipotesis yaitu silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis ialah bila premis minornya membenarkan anteseden, kesimpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, kesimpulannya juga menolak konsekuen.
-        Silogisme Alternatif yaitu silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif adalah bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnyua. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Sumber :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/tulisan-b-indonesia-penalaran-induktif/

0 komentar :

Posting Komentar