Minggu, 27 November 2011


Resensi Artikel

1.      DATA PUBLIKASI
a.       Judul         : Pesona Sunset Uluwatu
b.      Penulis       : Admin palingindonesia.com
c.       Penerbit     : Palingindonesia.com
d.      Website     : http://palingindonesia.com/pesona-sunset-uluwatu/
e.       Tanggal     : Sabtu, 05 November 2011
f.       Tema         : Wisata

2.      SINPOSIS
Indonesia memiliki beragam tempat wisata yang indah dan tak habis untuk dieksplorasi. Tidak sedikit wisata Indonesia yang juga bersentuhan dengan kebudayaan serta panorama alam yang menakjubkan. Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menyimpan pesona wisata tersebut. Selain keindahan pulau kuta, Bali juga memiliki tempat yang menarik dan patut untuk dikunjungi yaitu Uluwatu.
Uluwatu merupakan sebuah pura yang terletak di atas tebing setinggi 97 meter di atas permukaan Samudra Hindia. Lokasi ini dianggap sebagai tempat dengan panorama sunset terbaik oleh para wisatawan yang pernah mengunjunginya. Disamping itu, pura ini juga memiliki keajaiban arsitektur yang menakjubkan. Kemewahan wisata ini juga diperlengkap dengan keberadaan ratusan monyet liar yang dipercaya sebagai penjaga pura oleh masyarakat sekitar.
Dengan segala keindahan dan panorama dari Uluwatu, maka terasa kurang lengkap apabila ketika mengunjungi Bali tidak menyempatkan waktu untuk menikmati pesona Uluwatu. Pemandangan yang berpadu dengan kebudayaan yang unik inilah yang membuat objek wisata Uluwatu banyak diminati oleh pengunjung.

3.      KEUNGGULAN
Selain membahas tentang keindahan pura Uluwatu, didalam artikel ini juga sedikit dijelaskan mengenai asal mula pura tersebut dijadikan tempat wisata. Penulis dapat mendeskripsikan dengan baik mengenai pemandangan serta keadaan apa saja yang terdapat disana, sehingga para pembaca menjadi tertarik untuk membacanya hingga selesai. Penulis juga mencoba untuk menjelaskan secara detil mengenai waktu, seberapa lama ketika si pembaca menuju tempat wisata tersebut dari bandara.
           
4.      KELEMAHAN
Pendeskripsian asal mula pura Uluwatu masih sangat sedikit sehingga membuat pembaca terpaksa untuk mencari tahu sendiri tentang sejarah dari Uluwatu. Selain itu terdapat istilah atau kata yang kemungkinan sulit dimengerti oleh pembaca. Misalnya seperti pura “pesanakan”. Kelemahan yang ketiga adalah, informasi mengenai lokasi kurang disebutkan secara detil. Penulis kurang bisa menjelaskan bagaimana alternatif lain mengenai jarak dan lokasi Uluwatu dapat ditempuh selain dari Bandara.

5.      PENDAPAT AKHIR
Artikel ini dirasa sangat menarik, karena membuat pembaca menjadi lebih tahu tentang objek wisata yang ada di Indonesia, terutama wisata Uluwatu di Bali. Saran untuk artikel ini adalah, ada baiknya penulis menjabarkan lebih jauh dan terperinci, sehingga artikel ini dapat menjadi topik bahasan yang menarik dalam hal diskusi atau semacam seminar terkait budaya dan wisata di Indonesia. Tentu saja hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan minat wisatawan, terutama wisatawan asing yang masih belum mengetahui tentang kekayaan pesona wisata di Indonesia.

6.      LAMPIRAN
Pesona Sunset Uluwatu
05 November 2011 |   Penulis: admin



Panorama indah  diujung tebing, karang dan ombak yang spektakuler serta keheningan pergantian hari. Itulah sensasi yang dapat Anda nikmati selatan pulau Bali. Seakan tidak habis memancarkan pesonanya. Menikmati sunset di Uluwatu memang menjadi pengalaman yang paling mengesankan.
Uluwatu memang memiliki sunset yang luar biasa. Tempat ini disinyalir merupakan tempat dengan panorama sunset terbaik yang pernah Ada. Hamparan Samudra Hindia berpadu manis dengan rona keindahan tenggelamnya sang surya. Alhasil, mata pun tidak henti-henti dimanjakan pemandangan yang membuat siapapun berdecak kagum.
Uluwatu sebenarnya adalah sebuah Pura yang terletak di atas tebing setinggi 97 meter di atas permukaan Samudra Hindia. Pura ini juga merupakan salah satu dari enam Pura yang penting di Pulau Bali.Untuk mengunjungi tempat ini pun, pengunjung diharuskan untuk menggunakan pakaian sopan serta sabuk kuning untuk dikenankan di sekitar pinggang.
Lokasi pura ini memang memiliki keajaiban arsitektur yang menakjubkan. Berdiri diatas batu karang hitam yang dirancang indah dengan latar belakang pemandangan spektakuler yang dramatis. Pura ini juga ‘lengkap’ dengan ratusan monyet liar yang dipercaya sebagai penjaga pura oleh masyarakat sekitar.
Awalnya Pura ini digunakan menjadi tempat pemujaan seorang pendeta suci dari abad ke-11 yang bernama Emu Kuturan. Menurut cerita, pendeta tersebut memberikan ajaran Desa Adat dan segala peraturannya. Selanjutnya, Pura ini juga digunakan untuk memuja pendeta suci berikutnya yakni Dang Hyang Nirarta.
Pura Uluwatu memiliki beberapa pura pesanakan yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding, dan Pura Dalem Pengleburan. Masing-masing memiliki keterikatan dengan pura induknya yakni Pura Uluwatu. Dewa Rudra adalah dewa yang dipuja sebagai manifestasi tuhan di Pura ini.
Tidak sulit untuk menuju ke tempat ini. Melalui perjalanan darat, hanya dibutuhkan sekitar 40 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali menuju ke tempat ini. Pemandangan sunset serta ‘amukan’ ombak yang mengiringi terbenamnya matahari membuat suasana Pura ini semakin dramatis namun tetap romantis. Setiap harinya, terdapat pementasan tari kecak yang mengiringi terbenamnya matahari.
Mengunjungi Bali memang serasa tidak lengkap jika tidak menikmati eksotisme senja di Uluwatu. Pemandangan alam yang spektakuler berpadu unik dengan kebudayaan yang unik membuat tempat ini memiliki magnet tersendiri. Tak heran tempat ini seringkali menjadi objek wisata Indonesia yang diminati banyak orang.

Rabu, 02 November 2011

KESALAHAN PEMBENTUKAN DAN PEMILIHAN KATA
(SALAH DIKSI)

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang kesalahan pembentukan kata yang sering kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulis. Di bawah ini salah satu contoh artikel yang di dalamnya masih terdapat kesalahan pembentukan dan pemilihan kata (salah diksi). Kemudian akan diperlihatkan bentuk yang benar yang merupakan perbaikannya.

Artikel : Dampak Pemanasan Global

Sumber : www.alpensteel.com

Dampak Pemanasan Global
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Suhu Global Cenderung Meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

No
Salah Diksi
Perbaikan
Alasan/Analisis
1.
Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa perkiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Kata prakiraan merupakan kata tidak baku. Sedangkan kata perkiraan merupakan kata baku, yang memiliki kata dasar ‘kira’ dengan imbuhan per-..-an
2.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan lebih memanas daripada daerah-daerah lain di Bumi.
Kata ‘akan memanas lebih dari’, sebaiknya diperbaiki dengan kata ‘akan lebih memanas daripada’ karena kata lebih biasanya diikuti oleh kata sifat dan kata daripada menunjukkan sebuah perbandingan sedangkan kata dari menunjukkan asal.
3.
Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.
Akibatnya, gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.
Kata ‘gunung-gunung es’ merupakan pemborosan kata karena gunung es hanya terdapat di daerah kutub, sehingga dapat ditulis ‘gunung es’ saja.
4.
Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi.
Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi.
Sebaiknya penggunaan kata ‘malah’ dihapuskan, karena pemborosan kata.
5.
Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
Hal ini disebabkan oleh uap air yang merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
Kata ‘disebabkan karena’merupakan bentuk padanan yang tidak serasi. Sebaiknya digantikan dengan kata ‘disebabkan oleh’. Dan sebelum kata ‘merupakan’perlu ditambah kata ‘yang’ sebagai penjelas.
6.
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air).
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air).
Kata ‘di mana’ merupakan pemborosan kata dan kata tersebut tidak dapat dipakai dalam kalimat pernyataan.
7.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara merata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Kata ‘rata-rata’ menunjukkan suatu hasil perhitungan. Sehingga kata ‘rata-rata’ perlu diubah menjadi ‘merata’
8.
(Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini).
(Curah hujan di dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini).
Kata ‘di seluruh dunia’ sebaiknya di singkat menjadi ‘di dunia’ karena bagaimana pun juga dunia hanya ada satu.
9.
Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering daripada sebelumnya.
Kata ‘dari’ berarti asal, sedangkan kata ‘daripada’ berarti perbandingan. Dalam kalimat tersebut membandingkan keadaan suatu daerah dengan sebelumnya. Sehingga kata ‘dari’ perlu diubah menjadi ‘daripada’.
10.
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat.
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan daripada sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat.
Kata ‘dari’ perlu diubah menjadi ‘daripada’ karena dalam kalimat tersebut menunjukkan suatu perbandingan.
11.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya dan mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
Tanda koma pada kalimat tersebut lebih baik diubah dengan kata penghubung ‘dan’.