Minggu, 17 April 2011

TUGAS 3 SOFTSKILL

A. Pengertian Produsen

Produsen adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Sedangkan produksi dapat diartikan sebagai usaha atau kegiatan yang dilakaukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang atau jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Contoh sederhana dari kegiatan produksi adalah produksi tempe. Di mana kegiatan produksi tempe dimulai dari memilih kacang kedelai, mengolah kacang kedelai, memberi ragi pada kedelai tersebut, sampai dengan membungkus tempe dan siap untuk diproduksikan. Contoh lain dari produksi yaitu, pabrik baterai yang memproduksi batu baterai, tukang pijat yang memberikan pelayanan jasa pijat dan urut kepada para pelanggannya, dan lain sebagainya.

B. Fungsi-fungsi Produksi

Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan dengan lancar dan hasil produksinya pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh pemakainya.

Dalam menjalankan tugasnya, bagian produksi bekerja sama dengan bagian-bagian lain seperti, bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu perlu diadakan koordinasi kerja, agar semua bagian dapat berjalan dengan beiringan, sehingga akan mencegah terjadinya benturan-benturan antar bagian.

Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta pengawasan yang baik saja pun dapat mengakibatkan hasil produksi yang buruk. Selain memperhatikan hasil produksi yang baik, perlu juga diperhatikan biaya yang diperlukan untuk memproduksi agar tidak terlalu besar.

Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.

Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam empat hal yaitu :

1. Tepat Jumlah

2. Tepat Mutu

3. Tepat Waktu

4. Tepat Ongkos/Harga

Jumlah produk yang dihasilkan sebaiknya direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akan mengakibatkan disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang efektif.

Dengan pedoman pada empat hal tersebut maka bagian produksi akan dapat mencapai sasarannya dengan baik. Keempat hal tersebut dapat dikenal dengan mudah sebagai “empat tepat”.

Adapun tugas tersebut secara garis besarnya dapat kita bagi menjadi beberapa macam yaitu :

1. Perencanaan Produk

2. Perencanaan Luas Produksi

3. Perencanaan Lokasi Pabrik

4. Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik

5. Perencanaan Bahan Baku

6. Pengaturan Tenaga Kerja

7. Pengawasan Kwalitas

Beberapa fungsi produksi, yakni :

· Memperbanyak jumlah barang/jasa.

· Menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi.

· Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman.

· Mengganti barang yang rusak atau habis.

· Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga.

· Memenuhi pasar internasional.

· Mendapatkan keuntungan.

· Meningkatkan kemakmuran.

C. Macam-macam Biaya

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Macam-macam Biaya (cost):

1. Biaya Pabrikasi :

· Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.

· Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

2. Biaya Non-pabrikasi :

· Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan

· Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan

Departemen :

· Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.

· Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.

Periode Akuntansi :

· Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

· Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.

Volume Produksi :

· Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

· Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

- Total Biaya (TC), yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya suatu barang.

Rumus : TC = TFC + TVC

- Biaya Perunit (AC), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit bang jadi.

Rumus : AC = TC / Q, Q ialah produk

- Biaya Marginal (MC), yaitu tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi

· Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi

· Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan

Menurut Mulyadi (2005:14), terdapat berbagai macam biaya dalam satu perusahaan :

· Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

· Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

· Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

D. Penerimaan atau Keuntungan Total, Marginal, dan Rata-rata

Pengertian Penerimaan

Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dari penjualan hasil produksinya. Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Jenis-jenis Penerimaan

a) Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi). Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau dalam rumus dapat dituliskan seperti berikut :

TR = P x Q

b) Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual. Dalam rumus dapat dituliskan seperti berikut :

AR = TR / Q = ((P x Q) / Q) = P

c) Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :

Positif (Keuntungan), sama dengan nol (Balik modal), atau Negatif (Rugi). Dalam rumus dapat dituliskan seperti berikut :

MR = ((TRn – TR(n-1) / Qn – Q(n-1))

0 komentar :

Posting Komentar