Kamis, 31 Mei 2012

FENOMENA WABAH TOMCAT
MERESAHKAN MASYARAKAT


        Saat ini keberadaan Tomcat telah ramai diperbincangkan oleh masyarakat di Indonesia. Hal ini dikarenakan dampak buruk dari racun yang dikeluarkan oleh hewan tersebut. Serangga jenis kumbang Paederus ini bisa menyebabkan peradangan atau iritasi kulit. Walaupun tidak berbahaya tetapi ancaman serangga ini sangat mencemaskan.

         Tomcat adalah kumbang rove atau lebih dikenal juga dengan nama semut kayap, atau pun semut kanai. Serangga ini merupakan serangga kecil beracun yang hidup didaerah lembab, biasanya hidup di lahan sawah, pepohonan, tambak, semak-semak, atau yang banyak pertanaman. Tomcat tidak menggigit atau pun menyengat tetapi serangga ini akan mengeluarkan cairan yang beracun bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia. Selain itu, tomcat juga akan mengeluarkan cairan tersebut pada benda-benda seperti baju, handuk, seperai, sarung bantal, dll. Racun yang dikeluarkan oleh serangga ini bisa menimbulkan efek yang cukup menyakitkan di kulit. Racun tersebut dikenal dengan istilah paederin.

           Cairan yang dimiliki oleh Tomcat hanya dikeluarkan jika dia ingin melumpuhkan targetnya atau ketika dirinya merasa terganggu. Inilah salah satu perilaku atau mekanisme Tomcat dalam mempertahankan dirinya dari ancaman musuh. Sebenarnya Tomcat tidak bermusuhan dengan manusia, mungkin ada kegiatan manusia yang mengganggu aktivitas Tomcat. Pada dasarnya keberadaan Tomcat di persawahan memberikan keuntungan bagi petani dalam menekan hama-hama karena serangga tersebut dikenal sebagai “Predator” atau musuh alami dari hama-hama pada tanaman padi dan holtikultura. Dengan demikian perlu dipahami bahwa racun yang dihasilkan Tomcat tersebut sebenarnya untuk target mangsanya, yaitu hama-hama di persawahan dan bukan manusia.

Cara mengantisipasi serangan wabah Tomcat, yaitu: 

1.      Hindari kontak langsung dengan hewan ini. Kontak langsung dengan hewan ini sama saja dengan menempelkan kulit pada racun. Biasanya kulit akan terasa panas disusul dengan munculnya bintik-bintik gatal, berair dan juga bekas hitam di kulit. 
2.      Jika menemukan serangga ini, jangan dipencet agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, lalu buang ke tempat yang aman. 
3.      Bila ingin menyingkirkannya, gunakan kertas atau meniupnya, jangan langsung memegangnya dengan tangan. 
4.      Jika kulit terkena racun Serangga Tomcat segeralah dicuci menggunakan sabun, jangan dikasih odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon, karena hasilnya akan memperparah reaksi inflamasi pada kulit. 
5.      Jangan menggosok kulit atau mata jika bersentuhan dengan tomcat. Racun yang ada pada kulitnya bisa menginfeksi daerah lain yang tersentuh tangan. Cuci bersih tangan sebelum menyentuh bagian tubuh yang lain. 
6.      Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah serangga ini masuk 
7.      Tidur menggunakan kelambu jika memang di daerah anda sedang banyak masalah ini 
8.      Kebersihan lingkungan yang baik dapat mencegah serangga Tomcat. Buang tanaman yang tidak terawat dan pastikan kebersihan taman sehingga hewan ini tidak akan bersarang di sana. 
9.      Biasanya serangga Tomcat menyukai sinar lampu yang terang saat malam hari. Sehingga sebaiknya selalu menutup pintu dan jendela rumah terutama saat malam hari. Atau sebaiknya pada malam hari mematikan lampu rumah saat tidur. 
10.  Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemui, segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan dengan tanpa menyentuhnya.

Sumber:

1 komentar :