Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, manusia sebagai perilaku kebudayaan sedangkan kebudayaan adalah objek yang dilaksanakan oleh manusia. Manusia menciptakan kebudayaan, lalu setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan tersebut akan mengatur hidup manusia sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh manusia tersebut. Walaupun keduanya berbeda akan tetapi keduanya saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan.
Hubungan manusia dengan kebudayaan yang saling terkait satu sama lain tersebut dapat disebut sebagai hubungan dialektika. Proses dialiektika tersebut terbentuk melalui tiga tahap, yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia
Selain itu, hubungan antara manusia dengan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan, yaitu:
1. sebagai penganut kebudayaan,
2. sebagai pembawa kebudayaan,
3. sebagai manipulator kebudayaan, dan
4. sebagai pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan disebabkan oleh manusia yang dihadapkan pada persoalan yang membutuhkan pemecahan dan penyelesaian. Agar manusia dapat bertahan, maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya dengan melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan.
Banyaknya kebutuhan hidup yang dihadapi, serta berbagai pengaruh masuknya unsur kebudayaan asing dapat menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan yang telah tercipta sebelumnya. Adanya perubahan kebudayaan secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif.
Apabila perubahan kebudayaan tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan kebudayaan tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
Sebagian masyarakat ada yang tetap mempertahankan kebudayaan yang sudah ada, karena unsur yang mereka pertahankan sangat berguna sebagai pedoman hidup bersama bagi masyarakatnya. Namun, bagi sebagian masyarakat yang tidak dapat mempertahankan kebudayaan yang telah ada, disebabkan mereka telah terpengaruhi dengan masuknya kebudayaan asing yang dapat merusak kebudayaan yang telah dibuat sebelumnya.
Hubungan manusia dengan kebudayaan yang saling terkait satu sama lain tersebut dapat disebut sebagai hubungan dialektika. Proses dialiektika tersebut terbentuk melalui tiga tahap, yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia
Selain itu, hubungan antara manusia dengan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan, yaitu:
1. sebagai penganut kebudayaan,
2. sebagai pembawa kebudayaan,
3. sebagai manipulator kebudayaan, dan
4. sebagai pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan disebabkan oleh manusia yang dihadapkan pada persoalan yang membutuhkan pemecahan dan penyelesaian. Agar manusia dapat bertahan, maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya dengan melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan.
Banyaknya kebutuhan hidup yang dihadapi, serta berbagai pengaruh masuknya unsur kebudayaan asing dapat menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan yang telah tercipta sebelumnya. Adanya perubahan kebudayaan secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif.
Apabila perubahan kebudayaan tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan kebudayaan tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
Sebagian masyarakat ada yang tetap mempertahankan kebudayaan yang sudah ada, karena unsur yang mereka pertahankan sangat berguna sebagai pedoman hidup bersama bagi masyarakatnya. Namun, bagi sebagian masyarakat yang tidak dapat mempertahankan kebudayaan yang telah ada, disebabkan mereka telah terpengaruhi dengan masuknya kebudayaan asing yang dapat merusak kebudayaan yang telah dibuat sebelumnya.
0 komentar :
Posting Komentar