Kesetiaan
Bahasa Indonesia
Kesetiaan bahasa Indonesia
ialah suatu sikap bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar daripada menggunakan bahasa asing atau kata yang bukan berasal dari
bahasa Indonesia. Misalnya penggunaan bahasa Indonesia asli atau yang sudah
lebih dahulu ada bukan serapan yang berasal dari bahasa asing. Namun, saat ini
lebih banyak ditemukan kata-kata yang mengandung serapan bahasa asing yang
sudah lazim dalam penggunaannya daripada bahasa Indonesia asli.
Dalam
perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik
dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis,
Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam
bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing
yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, contohnya seperti reshuffle.
Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan
dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan
dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Di
bawah ini merupakan beberapa contoh artikel yang didalamnya memiliki unsur
serapan dari bahasa asing.
Artikel 1:
Merokok Turunkan Daya Ingat
Sumber: VivaNews,
Kamis, 22
September 2011
Satu lagi alasan mengapa anda harus segera
berhenti merokok. Ternyata, hanya dengan merokok, sepertiga memori sehari-hari bisa hilang. Lalu,
jika dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok, perokok juga lebih
banyak kehilangan memori. Hal
tersebut merupakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Northumbria,
Inggris.
Dengan melibatkan lebih dari 70 mahasiswa yang
berusia 18 hingga 25 tahun, tim
peneliti juga menemukan, seseorang yang berhenti merokok bisa mengembalikan memori mereka pada tingkat yang hampir
sama dengan seseorang yang tak pernah merokok. Selama penelitian, para
mahasiswa diminta untuk mengingat hal-hal kecil seperti musik yang dimainkan saat acara kemahasiswaan dan tugas lain, yang
merupakan tes memori. Hasilnya,
mahasiswa perokok hanya mampu mengingat hal-hal kecil dengan presentase 59 persen. Angkat tersebut
jauh di bawah hasil tes memori yang berhenti merokok yaitu mencapai
74 persen.
Sedangkan, seseorang yang sama sekali tak pernah
merokok hasil tes memorinya mencapai 81 persen. Menurut Doktor Tom Heffernan,
yang memimpin penelitian, temuan ini akan sangat berguna untuk kampanye antirokok. "Penting untuk mengetahui efek dari merokok dalam fungsi kognitif
sehari-hari, salah satunya adalah menurunkan kapasitas memori,"
katanya, seperti dikutip dari Daily Mail.
Penelitian ini dilanjutkan untuk menyelidiki efek pada memori ketika seseorang menjadi perokok pasif. Doktor Heffernan dan Doktorr Terence O'Neill juga akan
melihat efek racun dari rokok yang
tersisa di tirai dan furnitur.
Keterangan:
1.
Pada
paragraf pertama, terdapat kata–kata yang mengandung serapan dari bahasa asing,
seperti:
a. Kata
memori merupakan serapan dari bahasa
Inggris memory. Menunjukkan ketidaksetiaan terhadap bahasa Indonesia, yang
seharusnya dapat diganti dengan kata ingatan.
b. Begitu
juga pada kata tim yang merupakan
serapan dari bahasa Inggris team. Menunjukkan sikap tidak setia
terhadap bahasa Indonesia, yang seharusnya dapat diganti dengan kata kelompok.
2. Pada
paragraf kedua, kalimat-kalimat yang digunakan juga masih terdapat beberapa
kata yang mengandung unsur serapan dari bahasa asing, diantaranya:
a. Penggunaan
kata tim dan memori yang masih
digunakan pada paragraf ini, yang merupakan serapan dari bahasa Inggris.
b. Kata
pertama yaitu musik merupakan
serapan dari bahasa Inggris music. Seharusnya dapat digantikan dengan
kata dari bahasa Indonesia yaitu lagu.
c. Kata
kedua yang dianggap penyerapan dari bahasa asing adalah prosentase atau persentase yang
berasal dari bahasa Inggris percentage.
Namun penggunaan kata prosentase yang berasal dari serapan kata persen ini
sudah lazim digunakan pada kalimat-kalimat di Indonesia untuk mengukur tingkat
atau kapasitas suatu nilai.
d. Kata
ketiga yang merupakan serapan bahasa asing dalam paragraf ini adalah tes, yang berasal dari bahasa Inggris test.
Seharusnya kata tersebut masih dapat digantikan dengan kata uji yang merupakan kata dari bahasa
Indonesia.
e. Kata
keempat yang ditemukan dalam paragraf ini adalah persen, yang merupakan serapan dari bahasa Inggris percent. Namun kata tersebut sudah
dianggap lazim juga penggunaannya, karena biasa digunakan dalam perhitungan
aritmatika.
3. Pada
paragraf ketiga, masih banyak terdapat penggunaan kata-kata serapan bahasa
asing dalam kalimat-kalimatnya yang menunjukkan ketidaksetiaan terhadap bahasa
Indonesia, diantaranya:
a. Penggunaan
kata tes, memori, dan persen juga masih digunakan pada paragraf
ini, yang merupakan serapan dari bahasa Inggris.
b. Penggunaan
kata kampanye merupakan serapan dari
bahasa Inggris yaitu campaign yang berarti kelompok massa.
c. Penggunaan
kata anti adalah serapan dari bahasa
Inggris murni, yaitu anti yang
berarti menunjukkan bertentangan dengan atau prati, dan sudah sangat lazim
digunakan pada bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata anti dalam bahasa Inggris yaitu antibiotics
yang bisa berarti pratirasa.
d. Penggunaan
kata kognitif adalah serapan dari bahasa
Inggris cognitive yang berarti proses pemikiran menuju kesadaran. Kata ini masih
dianggap asing, karena cenderung digunakan pada penggunaan bahasa di bidang
pendidikan
e. Penggunaan
kata kapasitas adalah serapan dari bahasa
Inggris capacity yang berarti menunjukkan kemampuan suatu obyek atau daya tampung,
dan ini sudah lazim digunakan dalam bahasa Indonesia.
4.
Pada
paragraf terakhir ternyata juga masih terdapat penggunaan penyerapan bahasa
asing, diantaranya:
a. Penggunaan
kata efek adalah serapan dari bahasa
asing effect yang berarti dampak, yang seharusnya masih bisa digunakan dalam
penggunaan kalimat tersebut.
b. Penggunaan
kata pasif adalah serapan dari
bahasa asing yang berupa passive yang
berarti berlawanan dengan. Kata ini sudah lazim digunakan di Indonesia, dan
biasa menunjukkan lawan arti dari aktif.
c.
Penggunaan
kata furnitur adalah serapan dari
bahasa asing furniture yang berarti perabot mebel yang
sebenarnya dapat digunakan pada kalimat tersebut dengan bahasa Indonesia.
Artikel 2:
Melawan Insomnia
Sumber: Kompas,
Selasa, 20
Januari 2009
Apabila Anda penderita insomnia, Anda tidak sendirian. Bahkan,
para orang kaya dan terkenal pun mencoba berbagai metode menarik untuk melawan penyakit susah tidur ini. Theodore
Roosevelt biasanya meneguk satu shot minuman cognac dicampur
dengan segelas susu agar dapat tertidur.
Sementara itu,
WC Fields, aktor komedi klasik Amerika, baru dapat tertidur
jika ia berada di meja biliarnya.
Berbeda lagi dengan Marlene Dietrich, aktris
Jerman pertama yang berhasil menembus Hollywood. Ia mengaku satu-satunya hal
yang dapat membuatnya terlelap, yaitu roti gandum isi ikan sarden dan daun
bombai.
Keterangan:
Di dalam
penulisan judul sudah terlihat bentuk ketidaksetiaan bahasa Indonesia, yaitu
penggunaan kata Insomnia.
1. Pada
paragraf pertama, terdapat kata – kata yang menunjukkan tidak setia terhadap
penggunaan bahasa Indonesia, seperti:
a. Kata
Insomnia yang merupakan serapan dari
bahasa asing yaitu bahasa Inggris, dimana penggunaan kata tersebut dapat
digantikan dengan penyakit sulit tidur.
b. Kata
Metode merupakan serapan dari bahasa
Inggris dan Belanda yaitu Methode.
Dalam bahasa Indonesia kata metode dapat diganti dengan kata cara.
c. Kata
shot yang berasal dari bahasa
Inggris. Menunjukkan ketidaksetiaan terhadap bahasa Indonesia, yang seharusnya
dapat diganti dengan kata tegukan (tegukan minuman keras).
d. Kata
cognac ialah kata yang berasal dari
bahasa Perancis yang menunjukkan nama untuk minuman keras.
2.
Pada
paragraf kedua, kata-kata yang mengandung serapan dari bahsa asing, yaitu
seperti:
a. Kata
aktor yang merupakan serapan dari
bahasa Inggris dan Spanyol. Penggunaan kata tersebut dapat digantikan dengan
peran lelaki sandiwara.
b. Penggunaan
kata klasik adalah serapan dari
bahasa Inggris classic dan juga
berasal dari bahasa Belanda klassiek yang penggunaannya dapat diganti dengan kata bermutu tinggi atau pun
keunggulan.
c. Kata
biliar adalah serapan dari bahasa
Inggris yaitu billiard. Penggunaan
kata tersebut sudah lazim karena biasa digunakan dalam sebuah permainan.
d. Kata
aktris juga merupakan serapan dari
bahasa Inggris, yang berarti peran perempuan sandiwara, yang seharusnya masih
bisa digunakan dalam penggunaan kalimat tersebut.
Kesimpulan:
Dalam
artikel ini, masih banyak menggunakan kata serapan bahasa asing, yang cenderung
mengacu pada bahasa Inggris. Pada artikel pertama dari kata-kata yang
ditemukan, serapan-serapan bahasa tersebut merupakan bahasa yang sudah lazim
digunakan setiap hari dalam penggunaan bahasa Indonesia. Namun, pada artikel kedua terdapat bahsa
asing yang ditulis tanpa menggunakkan kata yang berasal dari bahasa Indonesia. Ini
menunjukkan kurangnya rasa kesetiaan terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Hal
tersebut kemungkinan dikarenakan si penulis menyesuaikan tulisannya terhadap penggunaan
kata-kata secara umum yang sudah dianggap lazim penggunaannya.
sumber :
- www.kompas.com
- www.vivanews.com
- www.wikipedia.co.id