Selasa, 27 September 2011

Kesetiaan Bahasa Indonesia

          Kesetiaan bahasa Indonesia ialah suatu sikap bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar daripada menggunakan bahasa asing atau kata yang bukan berasal dari bahasa Indonesia. Misalnya penggunaan bahasa Indonesia asli atau yang sudah lebih dahulu ada bukan serapan yang berasal dari bahasa asing. Namun, saat ini lebih banyak ditemukan kata-kata yang mengandung serapan bahasa asing yang sudah lazim dalam penggunaannya daripada bahasa Indonesia asli.
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, contohnya seperti reshuffle. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Di bawah ini merupakan beberapa contoh artikel yang didalamnya memiliki unsur serapan dari bahasa asing.

Artikel 1:

Merokok Turunkan Daya Ingat

Sumber: VivaNews,

Kamis, 22 September 2011

Satu lagi alasan mengapa anda harus segera berhenti merokok. Ternyata, hanya dengan merokok, sepertiga memori sehari-hari bisa hilang. Lalu, jika dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok, perokok juga lebih banyak kehilangan memori. Hal tersebut merupakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Northumbria, Inggris.

Dengan melibatkan lebih dari 70 mahasiswa yang berusia 18 hingga 25 tahun, tim peneliti juga menemukan, seseorang yang berhenti merokok bisa mengembalikan memori mereka pada tingkat yang hampir sama dengan seseorang yang tak pernah merokok. Selama penelitian, para mahasiswa diminta untuk mengingat hal-hal kecil seperti musik yang dimainkan saat acara kemahasiswaan dan tugas lain, yang merupakan tes memori. Hasilnya, mahasiswa perokok hanya mampu mengingat hal-hal kecil dengan presentase 59 persen. Angkat tersebut jauh di bawah hasil tes memori yang berhenti merokok yaitu mencapai 74 persen.

Sedangkan, seseorang yang sama sekali tak pernah merokok hasil tes memorinya mencapai 81 persen. Menurut Doktor Tom Heffernan, yang memimpin penelitian, temuan ini akan sangat berguna untuk kampanye antirokok. "Penting untuk mengetahui efek dari merokok dalam fungsi kognitif sehari-hari, salah satunya adalah menurunkan kapasitas memori," katanya, seperti dikutip dari Daily Mail.

Penelitian ini dilanjutkan untuk menyelidiki efek pada memori ketika seseorang menjadi perokok pasif. Doktor Heffernan dan Doktorr Terence O'Neill juga akan melihat efek racun dari rokok yang tersisa di tirai dan furnitur.

Keterangan:

1.      Pada paragraf pertama, terdapat kata–kata yang mengandung serapan dari bahasa asing, seperti:
a.   Kata memori merupakan serapan dari bahasa Inggris memory. Menunjukkan ketidaksetiaan terhadap bahasa Indonesia, yang seharusnya dapat diganti dengan kata ingatan.
b.   Begitu juga pada kata tim yang merupakan serapan dari bahasa Inggris team. Menunjukkan sikap tidak setia terhadap bahasa Indonesia, yang seharusnya dapat diganti dengan kata kelompok.

2.     Pada paragraf kedua, kalimat-kalimat yang digunakan juga masih terdapat beberapa kata yang mengandung unsur serapan dari bahasa asing, diantaranya:
a.   Penggunaan kata tim dan memori yang masih digunakan pada paragraf ini, yang merupakan serapan dari bahasa Inggris.
b.   Kata pertama yaitu musik merupakan serapan dari bahasa Inggris music. Seharusnya dapat digantikan dengan kata dari bahasa Indonesia yaitu lagu.
c.   Kata kedua yang dianggap penyerapan dari bahasa asing adalah prosentase atau persentase yang berasal dari bahasa Inggris percentage. Namun penggunaan kata prosentase yang berasal dari serapan kata persen ini sudah lazim digunakan pada kalimat-kalimat di Indonesia untuk mengukur tingkat atau kapasitas suatu nilai.
d.    Kata ketiga yang merupakan serapan bahasa asing dalam paragraf ini adalah tes, yang berasal dari bahasa Inggris test. Seharusnya kata tersebut masih dapat digantikan dengan kata uji yang merupakan kata dari bahasa Indonesia.
e.     Kata keempat yang ditemukan dalam paragraf ini adalah persen, yang merupakan serapan dari bahasa Inggris percent. Namun kata tersebut sudah dianggap lazim juga penggunaannya, karena biasa digunakan dalam perhitungan aritmatika.

3.   Pada paragraf ketiga, masih banyak terdapat penggunaan kata-kata serapan bahasa asing dalam kalimat-kalimatnya yang menunjukkan ketidaksetiaan terhadap bahasa Indonesia, diantaranya:
a.  Penggunaan kata tes, memori, dan persen juga masih digunakan pada paragraf ini, yang merupakan serapan dari bahasa Inggris.
b.  Penggunaan kata kampanye merupakan serapan dari bahasa Inggris yaitu campaign yang berarti kelompok massa.
c.  Penggunaan kata anti adalah serapan dari bahasa Inggris murni, yaitu anti yang berarti menunjukkan bertentangan dengan atau prati, dan sudah sangat lazim digunakan pada bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata anti dalam bahasa Inggris yaitu antibiotics yang bisa berarti pratirasa.
d.  Penggunaan kata kognitif adalah serapan dari bahasa Inggris cognitive yang berarti proses pemikiran menuju kesadaran. Kata ini masih dianggap asing, karena cenderung digunakan pada penggunaan bahasa di bidang pendidikan
e.  Penggunaan kata kapasitas adalah serapan dari bahasa Inggris capacity yang berarti menunjukkan kemampuan suatu obyek atau daya tampung, dan ini sudah lazim digunakan dalam bahasa Indonesia.
4.      Pada paragraf terakhir ternyata juga masih terdapat penggunaan penyerapan bahasa asing, diantaranya:
a.  Penggunaan kata efek adalah serapan dari bahasa asing effect yang berarti dampak, yang seharusnya masih bisa digunakan dalam penggunaan kalimat tersebut.
b.  Penggunaan kata pasif adalah serapan dari bahasa asing yang berupa passive yang berarti berlawanan dengan. Kata ini sudah lazim digunakan di Indonesia, dan biasa menunjukkan lawan arti dari aktif.
c.    Penggunaan kata furnitur adalah serapan dari bahasa asing furniture yang berarti perabot mebel yang sebenarnya dapat digunakan pada kalimat tersebut dengan bahasa Indonesia.

Artikel 2:

Melawan Insomnia

Sumber: Kompas,

Selasa, 20 Januari 2009

Apabila Anda penderita insomnia, Anda tidak sendirian. Bahkan, para orang kaya dan terkenal pun mencoba berbagai metode menarik untuk melawan penyakit susah tidur ini. Theodore Roosevelt biasanya meneguk satu shot minuman cognac dicampur dengan segelas susu agar dapat tertidur.

Sementara itu, WC Fields, aktor komedi klasik Amerika, baru dapat tertidur jika ia berada di meja biliarnya. Berbeda lagi dengan Marlene Dietrich, aktris Jerman pertama yang berhasil menembus Hollywood. Ia mengaku satu-satunya hal yang dapat membuatnya terlelap, yaitu roti gandum isi ikan sarden dan daun bombai.

Keterangan:

Di dalam penulisan judul sudah terlihat bentuk ketidaksetiaan bahasa Indonesia, yaitu penggunaan kata Insomnia.
1.   Pada paragraf pertama, terdapat kata – kata yang menunjukkan tidak setia terhadap penggunaan bahasa Indonesia, seperti:
a.  Kata Insomnia yang merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris, dimana penggunaan kata tersebut dapat digantikan dengan penyakit sulit tidur.
b.  Kata Metode merupakan serapan dari bahasa Inggris dan Belanda yaitu Methode. Dalam bahasa Indonesia kata metode dapat diganti dengan kata cara.
c.  Kata shot yang berasal dari bahasa Inggris. Menunjukkan ketidaksetiaan terhadap bahasa Indonesia, yang seharusnya dapat diganti dengan kata tegukan (tegukan minuman keras).
d.  Kata cognac ialah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang menunjukkan nama untuk minuman keras.
2.      Pada paragraf kedua, kata-kata yang mengandung serapan dari bahsa asing, yaitu seperti:
a.     Kata aktor yang merupakan serapan dari bahasa Inggris dan Spanyol. Penggunaan kata tersebut dapat digantikan dengan peran lelaki sandiwara.
b.     Penggunaan kata klasik adalah serapan dari bahasa Inggris classic dan juga berasal dari bahasa Belanda klassiek yang penggunaannya dapat diganti dengan kata bermutu tinggi atau pun keunggulan.
c.   Kata biliar adalah serapan dari bahasa Inggris yaitu billiard. Penggunaan kata tersebut sudah lazim karena biasa digunakan dalam sebuah permainan.
d.  Kata aktris juga merupakan serapan dari bahasa Inggris, yang berarti peran perempuan sandiwara, yang seharusnya masih bisa digunakan dalam penggunaan kalimat tersebut.

Kesimpulan:
Dalam artikel ini, masih banyak menggunakan kata serapan bahasa asing, yang cenderung mengacu pada bahasa Inggris. Pada artikel pertama dari kata-kata yang ditemukan, serapan-serapan bahasa tersebut merupakan bahasa yang sudah lazim digunakan setiap hari dalam penggunaan bahasa Indonesia.  Namun, pada artikel kedua terdapat bahsa asing yang ditulis tanpa menggunakkan kata yang berasal dari bahasa Indonesia. Ini menunjukkan kurangnya rasa kesetiaan terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan si penulis menyesuaikan tulisannya terhadap penggunaan kata-kata secara umum yang sudah dianggap lazim penggunaannya.

sumber :
- www.kompas.com
- www.vivanews.com
- www.wikipedia.co.id